istilah-istilah dalam Tarian Sunda

Berikut istilah-istilah dalam Tarian Sunda

Alus 
Kriteria penilaian kepenarian tari sunda: penguasaan meluluhkan atau menyatukan kekuatan unsur bisa, wanda, wirahma, dan sari.

Bisa 
Kriteria penilaian kepenarian tari sunda: penguasaan gerak atau koreografi

Genre 
Suatu kelompok tari sunda yang memiliki karakteristik tersendiri

Ngareureueus Pare 
Upacara adat menghormati Dewi Sri sebagai simbol dari penguasa padi

Sari 
Kriteria penilaian kepenarian tari sunda: penguasaan isi tarian atau penjiwaan

Tayuban 
Tari pergaulan kalangan bangsawan yang tumbuh sejak jaman feodal

Wanda 
Kriteria penilaian kepenarian tari sunda: penyelarasan postur tubuh, rias, dan busana dengan tarian

Wirahma
Kriteria penilaian kepenarian tari sunda: penguasaan irama tari dan keselarasan dengan iringan tari

TARI LENYEPAN 
NAEK KERING DUA DAN KERING TILU 

Adeg-adeg lalamba Sikap kaki direnggangkan merendah, telapak serong disertai olah tangan lontang (kedua tangan lurus serong ke depan)

Adeg-adeg Kering dua Sikap kaki diregangkan merendah, telapak serong,
disertai oleh tangan capang(seperti mengusap lengan bagian atas
bergantian)

Adeg-adeg Kering tilu Sikap kaki diregangkan merendah, telapak serong, disertai kebut selendang kemudian disimpan di pundak kanan kiri bergantian

Baksarai dan Mamandapan Langkah maju mundur, disertai oleh tangan lontang (kedua tangan lurus serong ke depan)

Engkeg gigir Melangkah silang ke belakang ke arah samping kanan kemudian melangkah silang ke depan kembali ke arahkiri, tangan kanan pegang sonder di bahu. Pada lalamba tempo lambat, pada kering dua tempo sedang

Gedut Melangkah kecil kiri-kanan bergantian sambil menghentakan badan, tangan kanan lurus serong ke depan, tangan kiri mengepal dan tolak pinggang, untuk Kering dua hentakannya kuat.

Jangkung ilo lalamba Mengolah kaki dari sikap kaki meutup dan merenggang disertai mengolah tangan lontang badan naik turun

Keupat Berjalan dengan melangkah agak lebar disertai mengolah tangan baplang (satu tangan lurus ke depan dan satu tangan lainnya merentang ke samping dengan tempo/irama lambat dan iramanya dilakukan bergantian

Kering dua 
Bagian tarian dalam irama sedang

Kering Tilu 
Bagian tarian dalam irama cepat

Lenyepan/lalamba 
Bagian tarian dalam tempo/irama lambat.

Mincid Sikap kaki rapat, telapak serong disertai langkah di tempat kecil-kecil jingkat bergantian, tangan baplang ( tangan kanan lurus serong ke depan, tangan kiri merentang ke samping)

Mincid galang/cikalong Melangkah lebar ke kanan dan kiri seperti membuat setengah lingkaran disertai mengolah tangan capang (seperti mengusap lengan bagian atas) bergantian

Pakbang Kering dua Melangkah maju-mundur tiga kali disertai mengolah tangan pocapa(satu tangan lurus ke depan, tangan lainnya mengepal di samping pinggang) dilakukan bergantian

Pakbang Kering Tilu Melangkah cepat berjingkat tiga kali ke depan dan belakang disertai mengolah tangan pocapa dan nyawang (seperti melihat jauh dengan langkah membuka di depan dahi)

Santana Mengolah kaki, langkah cepat ke arah serong kanan-kiri disertai mengolah tangan lontang diakhiri nyawang

Sembahan lalamba 
Duduk sila sambilmengolah tangan dan nyembah

Sembahan Kering Tilu Sikap duduk, kedua lutut membuka serong, satu kaki duduk pada salah satu kaki melonjor ke depan agak ditekuk

Sekar tiba Satu langkah maju dan mundur disertai mengolah tangan

Tumpang tali (seperti meletakan kedua pergelangan ) dan lontang (kedua tangan lurus serong ke depan)

Sontengan Melengkah lebar dan cepat ke arah serong kanan dan kiri dengan mengangkat kaki sebatas lutut disertai mengolah sebelah tangan

Tindak Tilu Melangkah maju, mundur, ke samping kanan-kiri dalam hitungan tiga disertai maju, mundur, ke samping kanan-kiri dalam hitungan tiga disertai mengolah tangan lontang dan baplang

TARI GAWIL NAEK KERING DUA 
Adeg-adeg lalamba Sikap kaki diregangkan merendah, telapak serong disertai olah tangan baplang (tangan kanan lurus serong capang(seperti mengusap lengan bagian atas)

Baksarai mamandapan Langkah maju-mundur disertai mengolah tangan lontang (kedua tangan lurus serong ke depan)

Engker gigir Melangkah silang ke belakang ke arah kanan kemudian melangkah silang ke depan kembali ke arah kiri, tangan kiri pegang kain, tangan kanan pegang soder (selendang) di bahu. Pada lalamba tempo sedang, pada kering dua

Gawil
Bagian tarian dalam tempo sedang agak cepat

Gedut lalamba Melangkah kecil kanan-kiri bergantian sambil menghentakan badan, tangan kanan lurus serong ke depan tangan kiri mengepal tolak pinggang. Untuk lalamba hentakan sedang, untuk Kering dua hentakan kuat

Gedut Kering dua Langkah kecil maju disertai mengolah tangan hentakan badan, tangan tepuk bahu bergantian

Jangkung ilo Lalamba Langkah besar disertai mengolah tangan tumpang tali (memutar kedua pergelangan yang seperti saling melekat), pocapa (tangan kanan lurus ke depan, tangan kiri ngepal tolak pinggang)

Jangkung ilo Kering dua Langkah besar dengan sebelah kaki diangkat sebatas lutut disertai mengolah sebelah tangan dilakukan bergantian.

Keupat: Berjalan dengan langkah agak lebar disertai mengolah tangan baplang (satu tangan lurus serong ke depan satu tangan serong ke depan satu tangan merentang ke samping) dengan tempo/irama lambat dilakukan bergantian, dilanjutkan langkahan kecil dengan tangan melenggang dalam tempo/irama cepat

Kering dua
Bagian tarian dalam tempo irama sedang

Mincid Sikap kaki rapat, terletak serong disertai langkah ditempatkecil-kecil jingkat bergantian, olah tangan baplang kanan–kiri (satu tangan lurus serong tangan lainnya merentang ke samping)

Mincid galang/cikalong Melangkah lebar ke kanan kiri seperti membuat setengah lingkaran disertai mengolah tangan capang (seperti mengusap lengan bagian atas) dan nyawang (seperti melihat jauh dengan posisi tangan di depan dahi) bergantian

Pakbang Melangkah maju dan mundur tiga kali disertai mengolah tangan pocapa (satu tangan lurus ke depan, tangan tangan lainnya mengepal di samping pinggang) dan menekukan ke atas satu tangan ngepal dilakukan bergantian

Santana
Mengolah kaki, langkah maju disertai mengolah tangan lontang, nyawang

Sembahan Sikap duduk, kedua lutut membuka serong, satu kaki duduk pada salah satu tumit satu kaki melonjor ke depan agak ditekuk disertai tangan nyembah

Tindak Tilu Melangkah ke samping kanan-kiri dengan hitungan tiga disertai olah tangan baplang

TARI KAWITAN NAEK KERING DUA DAN KERING TILU
Adeg-adeg lalamba Sikap kaki direnggangkan merendah, telapak serong disertai olah tangan baplang (satu tangan lurus serong ke depan, ke samping lainnya merentang ke samping) dan tangan kanan/kiri pegang selendang di bahukanan kiri bergantian

Adeg-adeg Kering dua Sikap kaki diregangkan merendah, telapak serong, disertai olah tangan capang(seperti mengusap lengan bagian atas bergantian

Adeg-adeg Kering tilu Sikap kaki direntangkan merendah, telapak serong, disertai kebut selendang kemudian disimpan dipundak kanan-kiri bergantian

Baksarai Mamandapan Langkahan maju-mundur disertai olah tangan lontang(kedua tangan lurus serong ke depan

Engkeg gigir Melangkah silang ke belakang ke samping kanan kemudian melangkah silang ke depan pegang soder di bahu. Pada lalamba tempo lambat, pada Kering dua tempo sedang

Gedut Melangkah kecil kanan-kiri bergantian sambil menghentakan badan, tangan kanan lurus serong ke depan tangan kiri mengepal tolak pinggang.

Untuk lalamba hentakan lembut, dan untuk Kering dua hentakan kuat

Jangkung ilo Kering dua Langkahan besar dengan sebelah kaki diangkat sebatas lutut disertai mengolah sebelah tangan, dilakukan bergantian

Jangkung ilo lalamba Langkahan besar, maju ngolah tangan lontang dan tumpang tali (memutar kedua pergelangan tangan seperti melekatkan di depan perut), pocapa (satu tangan lurus ke depan, satu tangan ngepal tolak pinggang) dilakukan bergantian

Keupat Berjalan dengan langkah agak lebar disertai mengolah tangan baplang (satu tangan lurus serong ke depan satu tangan merentang ke samping) dengan tempi/irama lambat dilakukan bergantian, dilanjutkan langkah kecil cepat, tangan melenggang

Kering dua
Bagian tarian dalam tempo/irama sedang

Kering tilu
Bagian tarian dalam tempo/irama cepat

Lalamba
Bagian tarian dalam tempo/irama lambat

Mincid Sikap kaki, telapak serong disertai langkah di tempat kecil-kecil jingkat bergantian, tangan baplang (tangan kanan lurus serong ke depan, tangan kiri merentang ke samping)

Pakblang galang/cikalong Melangkah lebar ke arah kanan dan kiri seperti membuat setengah lingkaran disertai mengolah tangan capang (seperti mengusap lengan bagian atas) bergantian

Pakblang Kering dua Melangkah maju dan mundur tiga kali disertai mengolah tangan pocapa (satu tangan lurus ke depan, tangan lainnya mengepal di samping pinggang) dilakukan bergantian

Pakblang Kering tilu Melangkah cepat berjingkat tiga kali ke depan dan kebelakang disertai mengolah tangan pocapa dan nyawang (seperti melihat jauh dengan posisi tangan membuka di depan dahi)

Santana Mengolah kaki, langkah cepat ke arah serong kanan-kiri disertai mengolah tangan lontang diakhiri nyawang)

Sembahan Sikap duduk, kedua lutut membuat posisi serong, duduk pada salah satu tumit satu kaki, dan kaki yang satunya lagi melonjor ke depan agak ditekuk dengan sikap tangan nyembah

Sekar tiba Satu langkah maju dan mundur disertai mengolah tangan tumpang tali (seperti meletakan kedua pergelangan ) dan lontang (kedua tangan lurus serong ke depan)

Sontengan Melangkah lebar dan cepat ke arah serong kanan-kiri dengan mengangkat salah satu kaki sebatas lutut yang disertai mengolah stangan

Tindak tilu Melangkah ke samping kanan-kiri dalam hitungan tiga disertai mengolah tangan baplang

TARI BADAYA 
Adeg-adeg Posisi kaki rapat disertai gerak olahan tangan dengan menggunakan selendang diakhiri dengan sikap baplang (salah satu tangan lurus ke depan dan tangan yang satunya lagi direntangkan ke samping)

Barongsayan Gerakan kaki jinjit berulang-ulang ke arah samping kiri dan kanan disertai dengan gerak olah soder (selendang)

Calik deku-sembahan Dengan posisi duduk a simetris disertai mengolah tangan yang diakhiri dengan sembahan (mengangkat kedua telapak tangan saling merapat di depan wajah sebagai pernyataan memuja atau menghormat) Pada lalamba tempo lambat, pada Gurudugan tempo cepat

Gedut ombak banyu Berjalan mundur, setiap langkahan ada tekanan disertai gerakan bahu dan diakhiri sikap jampanaan (salah satu tangan lurus ke depan dan tangan yang satunya lagi berada di bawahnya dengan menekuk)

Gurudugan
Pola irama cepat

Hayam ngupuk
Gerakan tangan di samping seperti menyambar ombak

Jangkung ilo batarubuh Berjalan dengan gerak kaki menyilang disertai gerak kedua tangan yang berulang-ulang merentang dan menyilang

Keupat dua Berjalan dengan langkah pendek dalam irama lambat disertai dengan gerak tangan yang diakhiri dengan sikap tangan baplang (salah satu tangan lurus ke depan dan salah satu tangan direntangkan ke samping)

Keupat hiji Berjalan dengan langkah lambat, disertai dengan gerakan-gerakan tangan yang diakhiri dengan posisi tangan menyilang di depan dada

Keupat tilu Berjalan dengan langkah pendek dalam tempo/irama cepat disertai gerak kedua tangan seperti melenggang

Lalamba
Pola irama lambat

Mincid galayar Berjalan dengan gerak kaki ditekuk atau ada tekanan disertai dengan sikap tangan sembada (salah satu tangan ditekuk di depan dadadan salah satu tangan direntangkan ke samping)

Renyuan Gerakan bahu dalam ritme yang cepat disertai dengan posisi tangan yang satu lurus ke depan dan satunya lagi seperti yang melihat sesuatu

Sawiletan
Pola irama sedang

TARI ANTAREJA 
Adeg-adeg Kedua lutut terbuka dan ditekuk disertai gerak tangan capangan (mengolah tangan seperti gerak menyingsingkan lengan baju atau membetulkan hiasan lengan atas)

Bubuka
Awal menari
Calik Jengkeng sembahan Duduk bertumpu pada salah satu kaki dan kaki yang satu menjulur ke depan dan ditekuk disertai gerak tangan sembahan (mengangkat kedua telapak tangan salaing merapat di depan wajah sebagai pernyataan memuja atau menghormat)

Gedig
Berjalan dengan irama lambat disertai gerak tangan seperti melenggang

Gedut Melangkah pendek dengan tekanan yang berat disertai dengan sikap tangan bontos (kedua tangan seperti tolak pinggang, di pinggang kanan atau di pinggang kiri)

Jangkung ilo Melangkah menuju kuda-kuda ke samping kanan atau ke samping kiri disertai gerakan tangan merentang dan menyilang

Laras Konda Gerak tangan capangan disertai gerakan bahu dengan posisi tangan baplang (satu tangan lurus ke depan dan salah satu tangan lagi direntangkan ke samping)

Mincid cicing Posisi kaki kuda-kuda disertai gerakan bahu, posisi tangan baplang (satu tangan lurus ke depan dan salah satu tangan lagi direntangkan)

Mincid Gigir Berjalan tersendat dengan kedua kaki ditekuk mengarah ke samping kiri atau kanan disertai posisi tangan capang

Pakblang
Gerak melangkah tiga kali ke depan dan tiga kali ke belakang

Penutup
Bagian akhir

Sirig Berjalan kecil-kecil dengan kaki jinjit serta lutut ditekuk dan membuka disertai sikap tangan sembada (salah satu tangan ditekuk di depan dada dan tangan yang lurus ke atas)

TARI SRIKANDI X MUSTAKAWENI 
Adeg-adeg Gerakan bahu dalam posisi tangan sembada (salah satu posisi tangan ditekuk di depan dada dan salah satu tangan direntangkan ke samping) disertai dengan gerak kaki mulai dari kaki rapat dan berjalan seperti terpincang-pincang

Calik deku hiji-sembahan Duduk dengan posisi kaki a simetri disertai mengolah tangan yang diakhiri dengan sembahan (mengangkat kedua telapak tangan saling merapat di depan wajah sebagai pernyataan memuja atau menghormat)

Jangkung ilo
Dengan menggunakan patokan jangkung ilo yang digunakan saling memukul
Keupat dua Berjalan dengan irama sedang disertai gerak tangan merentang dan menepuk bahu

Keupat tilu Berjalan langkah pendek dengan irama cepat disertai tangan kanan melenggang dan tangan kiri memegang busur

Mentang panah
Memanah dengan menggunakan anak panah

Mentang soder
Memanah dengan menggunakan selendang

Mincid ecek Berjalan mundur dengan tekanan yang halus berulang-ulang disertai dengan gerakan tangan sembada

Neunggeul Nakis
Memukul dan menangkis

Neunggeul Gondewa
Memukul dan mendorongkan dengan menggunakan busur

Neunggeul giwar soder
Memukul dan menghindar dengan menggunakanselendang

TARI GATOTKACA 
Adeg-adeg Sekar Ageung Kedua lutut terbuka dan ditekuk disertai gerak tangan capangan (mengolah tangan seperti gerak menyingsingkan lengan baju atau membetulkan lengan atas, hiasan kepala dan sabuk)

Adeg-adeg sawilet Langkah kaki dengan salah satu kaki diangkat dalam irama sedang disertai gerak tangan capangan

Adeg-adeg sawilet gancang Langkahan kaki dengan salah satu kaki diangkat dengan irama cepat disertai gerak tangan capangan (mengolah tangan seperti gerak menyingsingkan lengan baju atau membetulkan hiasan lengan atas)

Barangbang murag
Gerakan kaki dan tangan seperti tangkai/daun kelapa kering yang jatuh
Calik Jengkeng Duduk bertumpu pada salah satu kaki dan salah satu kaki yang lain menjulur ke depan dan ditekuk disertai gerak tangan sembahan (mengangkat kedua telapak tangan saling merapat di depan wajah sebagai pernyataan memuja atau menghormat)

Gedig Berjalan dengan irama lambat atau cepat disertai gerak tangan seperti melenggang

Gedut Melangkah pendek dengan tekanan yang berat disertai sikap tangan bontos (kedua tangan seperti tolak penggang di kanan atau di kiri)

Jangkung ilo Melangkah menuju kaki kuda-kuda (kedua lutut dibuka dan ditekuk) ke samping kanan dan ke samping kiri disertai gerak bahu dengan posisi tangan sembada (salah satu tangan direntangkan ke samping dan salah satu tangan ditekuk di depan dada)

Laras Konda galang
Berjalan menyamping arah melingkar disertai gerakan tangan capangan

Mincid ecek Berjalan dengan langkah kecil-kecil dalam irama cepat disertai sikap tangan sembada

Mincid cikalong Gerakan yang diambil dari pencak silat mengolah tangan menangkis dan menghindar

Mincid gigir Berjalan tersendat dengan kedua kaki ditekuk mengarah ke samping disertai dengan posisi tangan suliwa (salah satu tangan diluruskan ke depan, salah satu tangan lagi seperti tolak pinggang yang terbuka)

Naekeun Diawali dengan langkah kaki kanan dan kiri diakhiri dengan sungkuran (tangan kiri diluruskan ke depan, tangan kanan menyiku di atas bahu). Patokan gerak ini sebagai tanda peralihan ke pola irama sedang (naekeun kahiji menaikan kesatu) atau irama cepat (naekeun kedua/kenaikan kedua)